allureaestheticsazflagstaff.com – Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah menjadi bagian integral dari sistem pembayaran di Indonesia. Namun, masih banyak masyarakat yang salah dalam melafalkan QRIS. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, kembali mengingatkan bahwa cara membaca QRIS yang benar adalah “Kris”, bukan “Kyuris” atau variasi lainnya.
Bank Indonesia telah berulang kali menegaskan cara membaca QRIS yang benar. Menurut Fitria Irmi Triswati, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, QRIS harus dilafalkan sebagai “Kris”, bukan “Kyu-ris”, “Ki-ris”, atau “Kyu ar ai es”. Gubernur BI, Perry Warjiyo, juga menegaskan hal ini dalam berbagai kesempatan, termasuk dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah.
Perry Warjiyo menjelaskan bahwa pelafalan yang benar penting untuk memastikan keseragaman dan kemudahan dalam komunikasi sehari-hari. “QRIS itu alat pembayaran digital, sehingga QR yang sah dan satu-satunya itu ‘Kris’, bukan ‘Kyuris’,” ujar Perry. Pelafalan yang benar juga membantu dalam pengembangan dan adopsi teknologi pembayaran digital di masyarakat.
QRIS tidak hanya memudahkan transaksi pembayaran, tetapi juga membawa berbagai manfaat lainnya:
- Mempermudah Transaksi: Dengan QRIS, merchant hanya perlu satu QR Code yang terintegrasi dengan berbagai jenis link judi bola alat pembayaran, sehingga transaksi menjadi lebih efisien dan cepat.
- Mencegah Penipuan: Penggunaan QRIS mengurangi risiko penipuan dengan uang palsu karena semua transaksi dilakukan secara digital.
- Keamanan Transaksi: Semua riwayat transaksi tercatat dalam sistem, sehingga memudahkan pelacakan dan pencegahan transaksi yang tidak wajar.
- Alternatif Pembayaran: QRIS menyediakan berbagai alternatif pembayaran yang terhubung dengan QR Code, memudahkan pengguna dalam memilih metode pembayaran yang sesuai.
Perry Warjiyo juga menyebutkan bahwa QRIS akan terus dikembangkan dengan fitur dan model bisnis baru. Selain itu, kerja sama QR antar negara akan diperluas, seperti dengan Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina. Dengan demikian, QRIS tidak hanya memudahkan transaksi di dalam negeri, tetapi juga memfasilitasi transaksi internasional.
Pelafalan yang benar dari QRIS sebagai “Kris” sangat penting untuk memastikan keseragaman dan kemudahan dalam penggunaan teknologi pembayaran digital. Bank Indonesia terus mengingatkan masyarakat untuk menggunakan pelafalan yang benar dan mengembangkan QRIS dengan berbagai fitur baru yang akan memudahkan transaksi di masa depan. Dengan demikian, QRIS diharapkan dapat menjadi standar pembayaran digital yang efisien, aman, dan mudah digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.